Halaman

Ucapan Selamat Tahun Baru 2017, Ucapan Valentine, Ucapan Hari Kartini RA, Ucapan Selamat Ulang Tahun

Senin, 31 Oktober 2016

Ucapan Selamat Hari Kusta (Internasional) 2017

Ucapan Selamat Hari Kusta - Sebetulnya admin tidak tahu ada hari besar kusta sedunia, Informasi ini admin sengaja kutip dari beberapa bloger yang profesional, Berikut pembahasannya _ Hari Kusta Sedunia atau World Leprosy Day yang diperingati setiap 27 Januari menjadi sebuah titik balik masyarakat dunia untuk lebih peduli pada penderita kusta atau lepra.

Ucapan Selamat Hari Kusta
Ucapan Selamat Hari Kusta

Hari Kusta Sedunia tercetus pertama kali saat terjadi kampanye besar-besaran yang digelar bukan hanya oleh pria dan wanita dewasa, tapi juga melibatkan anak-anak. Kampanye kepedulian ini digelar oleh masyarakat Afrika, tepatnya di Leprosary, sebuah Yayasan Kusta.


Ket: Raoul Fallereau, Pendiri Yayasan Kusta

Namun jauh sebelum meledaknya peristiwa kampanye di Afrika, puluhan tahun yang lalu, ada seorang pendiri yayasan kusta yang sekaligus pencetus ide awal lahirnya Hari Kusta Sedunia. Ia adalah seorang wartawan Prancis, Raoul Fallereau. Dengan semangat, kerja keras dan perjuangannya dalam menggalang kepedulian terhadap penderita kusta, Ia pun menamai yayasannya dengan nama dirinya sendiri, Yayasan Kusta Raoul Fallereau.

Mengintip Penyakit Kusta di Indonesia

Kusta adalah penyakit infeksi menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit kusta atau lepra menyerang kulit, saraf tepi, jaringan dan organ tubuh lain (kecuali otak) dan menimbulkan kecacatan. Meskipun terbilang sebagai penyakit menular, namun kusta bukanlah merupakan pwnyakit yang mudah menular. Hal ini dikarenakan perlu adanya intensitas dan kontinuitas kontak erat dalam waktu yang lama dengan penderita.

Penyakit kusta memang terbilang kronis karena menyerang organ tubuh, menyebabkan kecacatan bahkan kelumpuhan, namun sebenarnya penderita kusta bisa disembuhkan secara total tanpa cacat organ tubuh jika saja terdeteksi dan diobati sedari dini. Sayangnya, kondisi di lapangan, penderita kusta kerap kali ditemukan terlambat dan sudah mengalami kecacatan tertentu.

Dalam kecacatan yang disebabkan oleh penyakit kusta dibagi menjadi dua tingkatan kecacatan. Pada kecacatan tingkat I, penderita kusta belum menunjukan adanya perubahan yang berarti pada anatomi tubuhnya. Sementara kecacatan tingkat II, penderita kusta sudah memasuki tahapan lanjut dan mengalami atau terjadi perubahan yang nampak pada anatomi tubuhnya.

Berdasarkan data yang dihimpun sejak tahun 2009 oleh Kementeri Kesehatan dan World Health Organization (WHO), Indonesia menempati peringkat tertinggi ketiga penderita kusta di dunia dengan jumlah penderita 17.012 setelah India yang mencapai 127.295 kasus dan Brasil sebanyak 33.955 kasus.

Sepanjang tahun 2013, data dari Kementerian Kesehatan RI tercatat 16.825 kasus kusta baru, dengan angka kecacatan 6,82 per 1.000.000 penduduk. Angka ini menempatkan Indonesia berada pada peringkat ketiga dengan kasus baru kusta terbanyak di dunia.

Survei yang dilakukan pada lima Kabupaten di Indonesia (Kab. Subang, Malang, Gresik, Gowa, dan Bone) pada 2007 silam menunjukan adanya diskriminasi yang dialami penderita kusta pada hampir semua fasilitas umum dan pelayanan publik.

Mengingat tingginya angka penderita kusta di Indonesia dan adanya perlakuan diskriminatif, maka dengan itu, sejak 2013 Kemenkes memfokuskan diri terhadap penggalakan informasi tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat.


Awalnya Hari Kusta Sedunia ini dicetuskan oleh seorang pendiri Yayasan Kusta Raoul Fallereau yang dikenal sebagai seorang wartawan asal Perancis. Selama 30 tahun, dirinya memperjuangkan nasib penderita kusta yang kerap dikucilkan oleh masyarakat.

Sejak tahun 1955, kampanye kepedulian terhadap kaum kusta atau lepra ini akhirnya tembus dan disiarkan di 150 radio dari 60 negara. Ditambah dengan kampanye besar-besaran yang digelar oleh kaum laki-laki, perempuan dan anak-anak Afrika di Leprosary. Alhasil, Hari Kusta Sedunia atau World Leprosy Day pun resmi ditetapkan. Peringatan ini selalu digelar setiap minggu keempat di bulan Januari.

Facebook Twitter Google+

Back To Top