Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang.
Berdasarkan isinya, ada lima jenis dongeng yaitu legenda, parabel, fabel, mite dan sage. Berikut penjelasan dari jenis-jenis dongeng tersebut
Legenda, dongeng yang ceritanya berkaitan dengan kejadian alam, biasanya berisi tentang kejadian yang terjadi disuatu daerah. Contoh : Dongeng "Terjadinya Danau Toba"
Parabel, dongeng yang mengandung nilai-nilai pendidikan dan nasehat atau pesan moral dan juga mengandung hikmah yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup agar tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Contoh : Dongeng Malin Kundang
Fabel, adalah cerita yang diperankah oleh binatang. Contoh : "Dongeng Si Kancil"
Mite, adalah dongeng yang menceritakan peristiwa yang berkaitan dengan makhluk halus atau dewa-dewa. Biasanya isi dari dongeng ini berkaitan dengan kepercayaan animisme. Contoh : Nyi Roro Kidul.
Sage, adalah dongeng yang menceritakan suatu tokoh yang berkaitan dengan sejarah, tentang kepahlawanan, kesaktian , keperkasaan tokoh yang diceritakan
Setiap tanggal 20 Maret diperingati sebagai Hari Dongeng Sedunia. Dengan berkembangnya teknologi, dongeng mulai banyak ditinggalkan orang. Padahal, mendongeng sebenarnya memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak, bahkan bisa membentuk sikap seorang anak. Oleh karena itulah, Hari Dongeng Sedunia ini diperingati setiap tahun agar orang kembali tertarik untuk mulai mendongeng.
Peringatan Hari Dongeng Sedunia diawali pada tahun 1991-1992 oleh para pendongeng di Swedia dengan nama All Storytellers Day. Kemudian pada tahun 1997 diadakan Celebration of Story selama lima minggu untuk memperingati tanggal 20 Maret sebagai Hari Dongeng Sedunia. Mendongeng juga bisa menjadi pengaruh besar untuk menentukan sikap anak setelah dewasa